Bintang itu
telah lama mati
jauh sebelum sinarnya tampak di Bumi
bintang itu
telah menjadi debu
saat cahayanya berkerling manja di langit
beruntungnya hatiku tidak
hatiku tak mati
saat cahaya itu jatuh di pelukmu
hatiku masih utuh
saat sinarnya dapat kau rasakan
hatiku tidak mati seperti bintang itu
hanya saja hatiku sedikit rapuh
dan dalam keluasan samudra angkasa
aku tak punya arah yang pasti
agar tak cepat menjadi debu
Puisi Malam Minggu Galau - KISAH YANG SALAH
Karena sesungguhnya, merealisasikannya itu lebih sulit daripada merajut angan.
Entah karena angan yang terlalu tinggi, atau justru angan itu terlampaui mustahil.
Yang pasti kenyataannya tak seobjektif yang apa yang terlihat.
Aku dan kamu itu bukan sebuah kesalahan.
Karena semua itu pasti ada maksud, sebab dan akibat.
Hanya saja kita belum tahu makna yang tersirat dibalik ini semua.
Sehingga menerka yang menyebabkan hati semakin gulana lah yang didapat.
Menyedihkan memang.
Tapi apa yang mau dikata?
Melakukan sesuatu pun belum tentu solusi yang bisa menyembuhkan apa yang dirasakan hati.
Sehingga, diam adalah pilihan terbaik.
Tentu diam disertai intropeksi.
Mengapa kita, bukan mereka?
Mengapa harus begini jika bisa begitu?
Mengapa harus ada kisah yang salah jika ada kisah yang benar?
Mengapa tak dapat menjadi kenyataan padahal begitu dekat?
Bagaimana menurut kalaian semua dengan Puisi Malam Minggu Galau makin galau?? hehhe selamat menggalau yaa
No comments:
Post a Comment